Thursday, January 15, 2009

I WIN IT !

May 28th, 2007 by anie-budiani

Sudah tengah malam, tapi aku excited sekali untuk menulis.

Seperti seorang pelukis yang sedang terinspirasi.

Malam ini aku memenangkan pertarungan itu (at least aku merasa menang, walau aku tak tahu apakah sesungguhnya aku menang atau kalah).

Hari ini aku benar2 gundah. Rasanya sulit sekali aku menahan emosiku. Ada masalah yang mengganjal di antara aku dan seorang kawanku. Emosiku mendorongku begitu kuat untuk ngelabrak dia.

Sekuat tenaga aku berpegang pada pengendalian diriku. Tak urung aku minta support suamiku agar aku kuat memegang tali kekang kuda liar emosiku, sehingga keretaku tetap di jalurnya, tidak dibawa ke sana ke mari oleh si kuda emosi.

Aku harus menang bertarung dengan dua orang malam ini. Diriku dan temanku.

Seharian aku berusaha menenangkan kudaku. Setelah kuda emosiku teredam, keretaku kembali berjalan dengan anggun di jalurnya, mulailah pentasku mengalahkan masalahku dengan temanku. Bukan mengalahkan temanku yang sedang bermasalah denganku.

Duhai kawan, sulit sekali membedakan antara berperang mengalahkan "masalah dengan temanku" dan berperang mengalahkan "temanku yang bermasalah".

Sungguh ujian besar buatku, buat kedewasaan mentalku. Aku harus lulus ujian ini.

Sampai di rumah, temanku sudah menungguku.

Si kuda menandak nandak. Kutarik kencang tali kekangnya.

Aku tersenyum, berbicara ke sana ke mari, hingga sampai ke titik masalahnya. Aku mengemasnya dengan cantik, dari sudut pandang temanku, sehingga apapun yang ke luar dari diriku, menguntungkan temanku. Instead of mempermasalahkan the things, aku fokus ke solusi, ke jalan keluar yang selalu menguntungkan temanku. Akhirnya? Kita sampai kepada solusi yang exactly sudah aku set di pikiranku dengan kuatnya. Mind power bekerja. Mestakung terjadi. Semesta mendukung.

Kita memenangkannya! Masalah teratasi. Aku tidak membuat temanku kalah, ataupun diriku.

Aku mengalahkan egoku, emosiku, sehingga aku bisa mengalahkan masalahku.

Temanku pulang dengan ceria, masalahnya selesai, hidupnya tertolong.

Senyuman membingkai wajahku.

Duhai kawan, manis……..sekali rasanya di hati.

Sejuknya……….

Nyes………

Damai…..

Ya Tuhan, kedamaian inilah yang aku inginkan.

Kedamaian inilah yang aku cari cari.

Ternyata, dia ada di sini, di dalam hati, tertimbun oleh emosi, keserakahan, ketamakan, ego, kemunafikan, kesombongan, nafsu, angkara murka, keinginan dan semua sifat buruk manusia.

Duhai kawan, indahnya mutiara kedamaian ini.

Suamiku sayang, terima kasih…………

No comments:

Post a Comment