pagi cinta,
mengapa hari hariku sendu tanpamu
adakah Tuhan akan memberiku nikmat itu
untuk selalu bersama denganmu.
belahan jiwaku, sumber kebahagiaanku.
tentulah banyak kesalahan yang sedang kutebus
sebab aku merasa begitu terhukum
di sini tanpamu
dengan banyak ulat menggerogoti darahku.
mengapa aku tak berdaya.
tidak juga ku beranjak memunguti ulat2 itu dari tubuhku.
aku bimbang.
manakah yang lebih bijak
membiarkannya, atau membuangnya ?
dari sudut mana aku harus melihat
haruskah aku merasa sakit, atau bahagia saat melihat mereka lahap menghisapku.
di manakah aku harus berpijak.
saat ini aku merasa bahagia, namun sakit masih mengirisku.
cintaku, di saat seperti ini
biasanya aku bersembunyi di pelukmu.
entah aku lari dari apa.
kau selalu tahu bagaimana aku harus menghadapinya.
No comments:
Post a Comment