Thursday, January 22, 2009

Nemo goes to Ocean

July 28th, 2007 by anie-budiani

Akhir-akhir ini aku merasa gerah
Aku merasa tidak nyaman dengan baju yang selama ini aku kenakan.
Sekarang seperti kekecilan, dan bahannya terasa panas.
Baju yang sama yang kupakai bertahun-tahun. Mengapa sekarang terasa berbeda?

Ku berkaca.
Badanku terlihat lebih besar dari sekian tahun lalu saat kali pertama kupakai baju itu.
Perubahan struktur tubuhku membuat bahan yang dulunya biasa kupakai, terasa panas.

Apa yang harus kulakukan?

Mengganti baju itu sesuai keadaan dan ukuran tubuhku saat ini,
ataukah mengecilkan dan mengubah tubuhku seperti dulu,
dan mematoknya di ukuran itu, agar selalu sesuai dengan bajuku?

Di paradigma manakah aku harus berpijak saat ini?

Aku tahu, bila aku mengganti bajuku, tidak ada kepastian bahwa baju baruku itu akan nyaman.

Aku juga tahu, yang paling bijak adalah mengubah ukuran tubuhku.

Langsing sempurna, agar mata yang melihatnya merasa senang.

Bila tubuhku langsing, semua baju akan terlihat bagus kukenakan.

Sayang sekali langsing adalah ukuran memuakkan buatku.

Untuk itu aku harus tersiksa berdiet,
untuk mempertahankannya aku harus berpantang begitu banyak makanan.
Semua itu tidak membuatku nyaman.
Semua itu membuat aku hidup berpura pura.
Semua itu tidak membuatku menjadi diriku sendiri.

Lalu, pantaskah kelangsingan itu kuperjuangkan?

Bila ukuran tubuh yang paling nyaman buatku adalah ukuran tubuhku saat ini,
terlalu memalukankah bila aku memilih berbahagia di ukuran tubuhku ini,
dan ingin menyesuaikan busanaku?

Bila dengan ukuran tubuhku ini aku merasa bisa lebih mencintai diriku,
yang mana kecintaanku pada diriku inilah yang mampu membuat kekasihku jatuh cinta padaku,

Lalu?

1 comment:

  1. kadek john Says:
    August 18th, 2007 at 7:09 am

    Dahulu kala…
    Seorang anak bertanya sebuah nilai kepada ayahnya yang bijaksana.

    Ayahanda…….
    Kenapa harus ada nilai di dunia ini….?
    Kenapa ada orang bangga akan suatu nilai ?
    Kenapa ada orang gerah dengan sebuah nilai ?
    Kenapa juga ada orang tidak terpengaruh akan nilai ?

    Lalu mana yang harus saya ikuti ayah……?

    Berkatalah sang ayah yang lulus sarjana tapi nga punya ijazah itu …dengan punuh kasih…
    Anakku….
    dulu saat dunia ini diciptakan ….
    Tuhan terlebih dulu menetapkan tujuannya
    Baru di planning pake Microsoft project….
    Jadi nga langsung batuk.. ehem… trus dunia jadi…

    Nah …
    Inti dari Microsoft project ini adalah time line….
    Baru dibuat design…..
    Kemudian kebutuhan sumber daya….
    Terus kebutuhan sumber dana… dan resource yang lainnya

    Setelah itu baru Tuhan pake Autocad, Coreldraw dan lain sebagainya
    Selanjutnya baru bisa diterpkan …. Atau bisa diwujudkan

    Itu pun tidak semua orang bisa membaca autocad ato coreldraw
    Tidak semua orang juga bisa mengerti walo sudah terwujud
    Untuk itu Tuhan membuat tampilan yang menarik dengan Dreamweaver, PHP dan program lainnya….

    Kebanyakan orang hanya bisa melihat dari displaynya saja… tanpa mengetahuai proses sebelumnya… memang itulah dunia….

    anaku sayang..
    semua yg di atas itu adalah nilai….. yang di tentukan oleh penciptanya…hingga misi selesai

    kemudian sang ayah melanjutkan….
    Anakku …
    orang sangat terpengaruh oleh nilai nilai yang ada,
    sekarang pertanyaannya… nilai apa dan yang mana ?

    berkatalah sang pandito ratu…. Sama seperti kebenaran, nilai juga digolongkan dalam 4 kategori
    1.nilai yang ditentukan oleh pelaku, nilai-nilai yang dibutuhkan tentunya…

    2.nilai yang ditentukan oleh masyarakat

    3.nilai yang di tentukan oleh kitab nilai yang ada (seperti ISO)

    4.nilai yang ditentukan oleh tuhan yang sulit kita pahami kebenarannya

    jadi yang mana ???
    Semuanya anakku….
    Tapi yang terpenting adalah nilai yang di butuhkan dan ditetapkan saat submission nya ditetapkan….
    Problemnya adalah.. saat penetapan nilai awal itu mesti mengacu pada nilai yang di sepakati dan di yakini kembenarannya secara umum….

    Anaku … (sambil mengusap rambut sang anak dgn penuh kasih)
    Engau tentu bingung dalam menetapkan nilai itu khan ????

    Inilah yang paling penting….
    Inilah yang membuat perbedaan….
    banyak orang takut salah menetapkan nilai,
    orang sering tidak fokus,
    orang sering memilih suatu nilai untuk standar hidupnya
    orang sering membenturkan nilainya dengan nilai orang lain….

    Anakku nilai itu tidak kekal….
    Nilai itu berubah dari waktu ke waktu ….
    Tidak ada yang salah dengan nilai….
    Yang ada adalah nilai yang tidak sama.. dan letaknya berbeda
    Nilai yang berbeda untuk keperluan yang berbeda…

    Benda yang namanya paradigma juga dibentuk oleh nilai……
    Jadi,.. setiap submission yang berbeda punya paradigma yang berbeda…
    Jangan takut akan nilai nilai itu anak ku….
    Kita harus meng-adjust nilainya kita untuk dapat memahami sesuatu yang berbeda…
    Kata Gede Prama, INOVASI ATO MATI….

    Tapi sayangku…
    Jangan adjust nilai kita atau nilai yang dibutuhkan hanya karena orang mempunyai nilai yang berbeda, hanya karena orang tidak mampu memahami kita….

    Nah anakku … teruslah menetapkan nilai sesuai ruang, waktu, & aturan yang semestinya
    dan ingat…..
    jangan terikat akan perubahannya,
    jangan terikat akan perbedaannya…
    jangan pikirkan yang lainnya.. pikirkan hanya kewajibanmu….
    pikirkan hanya… nilai yang dibutuhkan untuk mejadi lebih baik agar engkau bisa menyelesaikan kewajibanmu dengan baik…

    anakku…
    misimu adalah kewajibanmu
    jangan takut mengganti nilai atau mempertahankan nilai….
    yang terpenting lakukan semua demi kewajibanmu, demi pelayananmu….
    teruskan sampe selesai…
    tentu saja mesti penuh kasih anakku…..
    dengan engaku akan terbebas dari penderitaan akibat nilai-nilai itu….

    Anakku… apa yang ayah katakan … di atas itu pararel dengan Pelajaran Kebenaran, Pelajaran Demensi & frekwensi, Pelajaran Cartesian yang pernah ayah katakan….
    Intinya perubahan dan meniadakan reaksi buruk terhadap perubahan yang terjadi

    cinta…..

    Semua itu disebut orang sebagai ihmat, wiweka, wisdom ato kebijaksanaan….
    Hanya dengan memahami ini engkau akan bebas dari penderitaan….

    Saat ayah meninggalkan engkau sendiri … berpeganglah selalu pada konsep ini
    Engkau akan bertemu dengan saudara seperjalananmu……

    Ayah….

    ReplyDelete